Senin, 04 Juli 2011

Fundamentalisme sebagai Kontra Kosmopolitanisme


 
Dalam perkembangan pemikiran-pemikiran kosmopolitanisme, seringkali terjadi beberapa mispersepsi sekaligus kontra dari pemikiran-pemikiran kaum fundamentalis. Hal ini dikarenakan pemikiran fundamentalisme cenderung berdasarkan pada sebuah pemikiran yang kuat dan berasaskan ketaatan terhadap prinsip dasar tersebut. Saat ini, pemikiran fundamentalisme lebih banyak yang mengatasnamakan dan mengambil dasar dari doktrin – doktrin agama meskipun sebenarnya banyak juga doktrin-doktrin dari luar agama yang dijadikan pedoman mereka, seperti hukum, ekonomi, perdagangan, politik dan kebudayaan. Bahkan kedua pemikiran tersebut sering dikatakan sebagai dua pemikiran yang saling bertentangan.
Pertentangan tersebut lebih dikarenakan banyaknya perbedaan dari nilai-nilai dasar yang dianut oleh sebagian besar pengikutnya serta perbedaan dari daya penerimaan terhadap perbedaan. Dalam pandangan fundamentalis, kebenaran dari suatu hal adalah tunggal dan hanya bisa dicapai jika manusia melakukan semua hal berdasarkan keilmuan yang asli. Doktrin agama, hukum, ekonomi, dan sebagainya hanya dapat dikatakan benar jika manusia yang mempraktekkannya sesuai dengan ilmu dasarnya. Maka, alternative - alternatif terhadap doktrin-doktrin tersebut tidak dikenal dan tidak diterima karena hal tersebut dianggap telah menyimpang dari kemurnian doktrin tersebut.
Berbeda dengan pandangan kaum fundamentalisme, pandangan kaum  cosmopolitanisme lebih berfokus pada terciptanya perdamaian daripada memperdebatkan perbedaan - perbedaan yang terjadi. Daya toleransi yang diperlihatkan oleh kaum cosmopolitan lebih tinggi daripada kaum fundamentalis. Daya toleransi tersebut berkaitan dengan nilai dasar dari pemikiran cosmopolitanisme yang sangat memberi ruang pada pluralisme dan perbedaan. Jika dilihat lebih jauh, maka pluralisme yang subur akan mendekatkan pada nilai-nilai universalisme yang lebih besar. Tujuan yang ingin diraih dari universalisme tersebut adalah bagaimana masyarakat yang berbeda prinsip bisa saling berinteraksi tanpa konflik dengan tetap menghormati prinsip masing-masing.
Doktrin fundamentalisme modern yang banyak dibahas dalam dekade saat ini adalah fundamentalisme dari doktrin agama terutama dari kalangan Islam dan Kristen. Kedua agama ini memiliki perbedaan yang besar dari aspek kepercayaannya. Meskipun keduanya sama-sama memiliki ide dasar mengenai perdamaian, tetapi penafsiran terhadapnya menjadi berbeda-beda bagi masing-masing kelompok. Hal-hal diatas pada akhirnya yang kemudian dianggap bertentangan dengan universalisme dan kemudian menjadi kontra terhadap cosmopolitanisme sendiri. Secara garis besar, pertentangan antara fundamentalisme dan cosmopolitanisme terletak pada respon masing-masing terhadap pluralisme.

Referensi
Materi Perkuliahan Kosmopolitanisme, Nasionalsime dan Fundamentalisme tanggal        12 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar